Setelah menguat dalam empat sesi berturut-turut, harga emas mulai
mengalami koreksi hari ini, namun masih diperdagangkan dekat level
tertinggi dua minggu. Semalam harga sempat menorehkan level tertinggi
dua minggunya di $1191,50 berkat meredanya perkiraan kenaikan suku bunga
the Fed di pertengahan tahun ini.
Emas diuntungkan oleh pelemahan dollar setelah dalam rapatnya minggu
kemarin, the Fed mengindikasikan belum mau terburu-buru dalam menaikkan
suku bunga. Hal senada diungkapkan pula oleh Wakil Ketua the Fed Stanley
Fisher yang mengatakan, kenaikan hanya akan terjadi bila manfaatnya
lebih besar dari dampak buruknya. Ia menegaskan kenaikan hanya bisa
dilakukan ketika the Fed melihat ketenagakerjaan maksimal dan yakin
inflasi kembali ke 2%.
Pelaku pasar kini mulai beralih perkiraannya mengenai kenaikan suku
bunga, dimana saat ini banyak yang memperkirakan the Fed baru akan
menaikkan suku bunga pada September, dibanding perkiraan sebelumnya di
bulan Juni.
Koreksi dollar memberi dorongan ke emas karena pelemahan dollar akan
menjadikan harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang selain
dollar. Fokus pasar kini tertuju pada data-data ekonomi AS serta
komentar pejabat the Fed di minggu ini, yang akan memberi petunjuk
sejauh mana kekuatan ekonomi AS serta prosek kebijakan moneter the Fed.
Sementara dari sisi teknikal, harga masih bergerak di atas MA 10,
indikasi trend jangka pendek bullish, didukung pula oleh indikator
stochastic yang masih golden cross. Target kenaikan selanjutnya
kemungkinan akan menguji area resistance $1200 – $1203. Trend bullish
jangka pendek akan berakhir jika harga menembus support $1165, yang juga
merupakan area MA 10.
Emas Rehat Setelah Empat Sesi Menguat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: