Harga emas masih bertahan di atas $1200 pada perdagangan hari ini di
Asia setelah komentar ketua the Fed, Janet Yellen, yang memberi sinyal
tidak ada kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Harga emas naik sekitar 1% kemarin setelah Yellen menunjukkan
fleksibilitasnya mengenai kebijakan suku bunga. Yellen juga mengatakan,
kenaikan suku bunga akan bergantung pada kondisi ekonomi yang berlaku.
Bila ekonomi terus tumbuh seperti yang diperkirakan yang membuat pejabat
yakin inflasi bisa naik ke 2%, maka suku bunga mungkin dinaikkan.
Testimoni Yellen tersebut berhasil meredakan pasar terhadap kenaikan
suku bunga, dimana sebelumnya banyak yang memperkirakan suku bunga AS
akan naik di bulan Juni, beberapa lainnya memperkirakan suku bunga akan
naik akhir tahun ini. Komentar Yellen juga mampu membuat harga emas
rebound dari level terendah tujuh minggu. Di saat yang sama, komentar
tersebut membuat dollar terkoreksi dalam dua sesi berturut-turut.
Sementara itu, dibukanya kembali pasar China juga mampu mengerek harga.
Harga emas di Shanghai Gold Exchange naik menjadi $5 – $6 per ons, di
atas harga spot, dari sebelumnya $3 – $4, merefleksikan masih tingginya
permintaan di konsumen emas terbesar kedua dunia.
Dari sisi teknikal, candlestick mulai menunjukkan sinyal bullish,
didukung pula oleh indikator stochastic yang golden cross di area
oversl. Namun, harga terlihat masih tertahan di bawah resistance MA 10,
di kisaran $12010. Trend bullish jangka pendek akan terkonfirmasi jika
resistance tersebut ditembus, dengan fokus kenaikan selanjutnya menuju
kisaran $1218- $1222.
Emas Masih Bertahan di Atas $1200
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: