Posted date:
Harga emas mengalami kenaikan dalam tiga sesi berturut-turut. Hingga
penutupan sesi New York semalam, harga telah meraup gain sekitar 1%.
Selain koreksi dollar, kenaikan juga didorong oleh permintaan safe haven
setelah Yunani gagal mencapai kesepakatan dengan para kreditor.
Berita terakhir menyebutkan bahwa pembicaran antara Yunani dan menteri
keuangan zona euro gagal mendapatkan titik temu setelah Athena menolak
proposal untuk memperpanjang program bailout.
Dalam pertemuan Eurogroup kemarin, para pejabat mengharuskan Yunani
memperpanjang program bailout selama enam bulan sebelum negosiasi
pembiayaan bentuk baru berjalan. Kreditor memberi waktu sampai akhir
minggu ini, bila tidak ada keputusan Yunani terancam bangkrut. Situasi
ini memperbesar kemungkinan Yunani bangkrut dan harus keluar dari zona
euro.
Kenaikan emas juga didorong oleh permintaan fisik dari China menjelang
liburan Imlek. Namun, dorongan kemungkinan hilang pasca liburan.
Kenaikan emas juga kemungkinan akan terbatas ditengah prospek dollar
yang masih bullish. Penguatan dollar akan menjadikan harga emas menjadi
mahal bagi pemegang mata uang selain dollar, mengurangi daya tarik emas
sebagai lindung nilai.
Dari sisi teknikal, meski menguat, terlihat bahwa harga belum mampu
menembus resistance MA 10 di kisaran 1238. Dengan begitu, trend jangka
pendek masih tetap bearish, dengan potensi koreksi kemungkinan akan
kembali menguji area support $1218. Trend bearish jangka pendek akan
berakhir jika resistance tersebut ditembus, dengan potensi kenaikan
lanjutan menuju kisaran $1250.
Di Tengah Ketidakpastian Yunani, Emas Fluktuatif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: