Menjauh dari Level Terendah 2 Minggu, Emas Masih Rentan
Posted date:
Harga emas bergerak flat hari ini, namun mulai menjauh dari level terendah dua minggu setelah data yang menunjukkan retail sales AS di bulan Maret naik di bawah perkiraan. Meski begitu, dollar yang mulai rebound bisa membatasi kenaikan emas.
Semalam ada laporan penjualan ritel AS tumbuh 0,9% selama Maret, sedikit di bawah prediksi 1,1%. Penjualan di luar otomotif naik 0,4%, juga lebih rendah dari prediksi 0,7%. Sebenarnya data ekonomi tersebut tidaklah terlalu buruk, tapi tetap memicu koreksi pada dollar. Memang, akhir-akhir ini data ekonomi AS kurang mengesankan, tapi belum pada tingkat membahayakan.
Sentimen emas masih diperberat oleh kekhawatiran kenaikan suku bunga the Fed di tahun ini. Kenaikan suku bunga akan mengurangi daya tarik emas sebagai investasi alternatif, sekaligus mendukung prospek kenaikan dollar.
Banyak analis yang memperkirakan bahwa the Fed akan menunda kenaikan suku bunganya menyusul serangkaian data ekonomi yang kurang mengesankan. Namun posisi kebijakan moneter the Fed dianggap masih lebih unggul dari bank sentral negara maju lainnya, yang masih berkutat dengan program pembelian obligasi. Prospek inilah yang terus mengangkat dollar. Indeks dollar saat ini berada di 99,00, rebound setelah terkoreksi 0,8% semalam. Indeks itu sempat menyentuh 100,22 dua hari lalu,
Dari sisi teknikal, harga masih bergerak di bawah MA 10, indikasi trend jangka pendek bearish. Indikator stochastic juga masih menunjukkan dead cross, mendukung penurunan lanjutan. Harga sepertinya akan menguji support $1178. Jika ditembus, potensi penurunan selanjutnya akan fokus menuju area $1145 – $1155. Sedangkan sinyal positif akan didapat jika harga mampu menguat di atas resistance MA 10 di kisaran $1200.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: