Kisah pria yang tiap malam menuntun sepeda dengan istri di boncengan

Dia harus berjalan sekitar 5 km jauhnya untuk sampai ke rumah. Dengan jarak sejauh itu, terkadang harus menempuh waktu dari pukul 19.00-23.00 WIB
 
Hampir setiap hari, sepasang suami istri yang tak muda lagi ini terlihat melewati Jalan Kaliurang Yogyakarta. Mereka saling bahu membahu menjalani hidup sebagai seorang tukang pijat keliling di daerah Kentungan, Yogyakarta.

Sang suami yang tak kuat mengayuh sepeda karena jalanan menanjak, terpaksa menuntun sepedanya dengan istri tetap di duduk boncengan. Dia harus berjalan sekitar 5 km jauhnya untuk sampai ke rumah. Dengan jarak sejauh itu, terkadang harus ditempuhnya dengan waktu yanga lama, dari jam 7 malam hingga 11 malam
.


Kondisi jalan yang membuat sang suami harus mengeluarkan tenaga ekstra. Tak jarang sang suami terlihat bermandikan keringat dengan nafas yang terengah-engah karena kelelahan.

Yang lebih mengharukan, saat musim hujan tiba sang suami rela tidak memakai jas hujan dan menyuruh sang istri yang memakai jas hujannya yang hanya satu buah. Sang suami rela bermandikan keringat bercampur guyuran air hujan, asalkan sang istri aman dan nyaman. Hal itu dirinya lakukan semata-mata demi istri yang ia cintai.

Ketebahannya dalam menjalani hidup yang tak mudah telah membuat banyak orang iba. Tak jarang pengendara yang kebetulan menjumpainya memberikan makanan atau uang saat melihat mereka.

Bahkan, beberapa pengendara mobil dan motor menawarkan kepada sang suami agar istrinya naik di motor atau mobil, sehingga sang suami bisa mengayuh sepedanya. Namun mereka dengan halus menolaknya dan selalu mengatakan kalau rumahnya sudah dekat.

Selain tidak ingin merepotkan orang lain, mereka lebih senang bisa bersama dan saling berdekatan meski kehidupan mereka tidak begitu mapan. Hemm, ini sungguh merupakan bukti kasih sayang seorang suami yang tulus dan patut menjadi teladan.(brilio.net).-

0 komentar: