Di Indonesia, usaha yang dilakukan di rumah (home business) umumnya lebih banyak pada jenis usaha kuliner, usaha jasa (laundry, salon, reparasi), usaha kerajinan, dan industri rumah tangga lainnya. Membangun sebuah wirausaha di rumah memang memiliki nilai plus minus tersendiri. Keuntungannya adalah pengeluaran modal bisa lebih ditekan, misalnya untuk sewa gedung atau biaya transportasi tereleminasi, setiap waktu selalu bisa bersama keluarga, dan waktu kerja disesuaikan dengan keinginan kita.
Namun kelemahan membangun bisnis di rumah diantaranya terkesan kurang profesional sehingga sulit menarik konsumen atau konsumen akan merasa enggan, harus lebih ekstra untuk memproteksi dari gangguan anggota keluarga, dan membatasi ruang gerak anggota keluarga. Jika anda memutuskan untuk tetap membangun sebuah usaha atau bisnis di rumah sebagai pilihan terbaik anda saat ini, mungkin sepuluh poin berikut menjadi langkah awal dalam memulai bisnis di rumah.
1. Menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar
Berikut adalah beberapa pertanyaan mendasar yang wajib anda
pikirkan sebelum memutuskan untuk memulai sebuah usaha di rumah:
- Mengapa anda ingin membangun bisnis anda sendiri? Kenapa tidak bekerja ke orang lain atau menyuruh orang lain untuk melaksanakan rencana bisnis anda?
- Apa kelebihan produk atau jasa yang akan anda tawarkan untuk konsumen? Mampukah bersaing dengan para kompetitor?
- Siapa saja kira-kira yang akan menjadi pelanggan anda?
- Siapa dan bagaimana cara membiayai awal bisnis anda?
- Bagaimana cara anda membagi waktu anda dengan keluarga? Saat kapan anda akan bekerja, beristirahat, atau bersama keluarga?
- Di bagian mana anda akan menjalankan bisnis / usaha anda? Depan rumahkah, ruang tamukah, atau di gudang?
- Mampukah dan nyamankah anda mempromosikan usaha atau produk anda ke orang lain? Bagaimana caranya?
- Seberapa besar minat dan motivasi anda dalam menjalankan bisnis tersebut? Yang menjadi boss adalah diri anda sendiri, dan anak buahnya juga anda sendiri. Jika motivasi lemah, maka rasa malas akan muncul dan membuat usaha tidak berkembang.
- Bagaimana pendapat dan dukungan keluarga anda terhadap rencana anda?
- Apakah anda bersedia bekerja keras dan mengorbankan waktu istirahat anda? Ya/Tidak? Jika anda telah memikirkan jawabannya, maka berikutnya lanjut ke langkah ke 2.
2. Melakukan study kelayakan bisnis
Tidak perlu mengeluarkan uang untuk riset ini. Cukup jawab
tiga pertanyaan berikut : Apakah orang-orang akan tertarik dengan apa yang akan
anda tawarkan? Seberapa besar keuntungan minimal yang bisa diperoleh? Dan ...
Berapa jumlah kompetitor yang akan anda hadapi? Jika nilai jawaban anda plus,
maka lanjut ke langkah ke 3.
3. Lakukan market research atau penelitian sederhana tentang pangsa
pasar, baik dengan cara pengamatan, tanya jawab, portofolio pengalaman pribadi
dan teman anda, serta dugaan sementara.
4. Jabarkan (petakan) rencana bisnis rumah anda dalam
Analisis SWOT (Strength = kekuatan; Weaknes = kelemahan; Oppurtunity =
kesempatan; dan Threat = ancaman).
5. Tulis master plan bisnis anda setelah anda melakukan analisis SWOT. Temukan berbagai macam solusi dalam menunjang rencana bisnis
rumahan anda.
6. Pecahkan masalah permodalan usaha anda. Pilih alternatif
financial & pinjaman yang cocok dengan kondisi anda.
7. Set Up Identitas Bisnis Anda, misalnya nama perusahaan,
nama produk, logo dan motto brand anda, dan sebagainya.
8. Registrasikan usaha anda (jika diperlukan) dengan cara mengajukan surat izin usaha, surat izin gangguan, dan ketentuan administrasi
lainnya.
9. Asuransikan bisnis dan tempat usaha anda jika punya dana lebih, guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Meskipun usaha anda adalah kelas rumahan, manajemen yang bagus, baik
menyangkut keuangan, kinerja, maupun disiplin waktu sangat diperlukan.
0 komentar: