Rahasia Kesehatan 150 Tahun Hidup Orang Jepang

Rahasia umur panjang orang Jepang – Apabila Anda hidup dalam kurun waktu yang lama, cobalah tengok ke Jepang dan terapkan pola hidup seperti orang Jepang. Lebih dari 77.000 warga yang telah tercatat berusia lebih dari 120 tahun menurut catatan pemerintah. Dalam sebuah kasus yang diawasi oleh birokrasi, Departemen Kehakiman Jepang baru-baru ini telah mengumumkan bahwa sekitar lebih dari 234.000 orang di Jepang dengan usia 100 tahun atau lebih dalam catatan pemerintahan Jepang sudah benar-benar tidak ada lagi.

Orang Jepang dengan Umur Panjang

Jepang memang sangat terkenal untuk hidup dengan usia yang lama di dunia dengan usia lebih dari 82 tahun. Menurut penelitian pada tahun 2010 dari Economist Pocket Number World, Jepang telah memimpin dunia dengan penduduk usia yang lebih dari 80 tahun (6,1 persen, usia 60 tahun (29,7 persen), dan usia rata-rata pada 44 tahun.

Jepang Diet, Lifestyle, dan Kesehatan

Ikan dan Kedelai
Harapan hidup yang relatif dengan usia panjang sering sekali dikaitkan dengan gaya dan pola hidup sehat orang jepang. Pengkonsumsian ikan dan kedelai yang mengandung banyak sekali protein dan rendah kalori menjadi makanan utama di Jepang. Setiap tahunnya, mereka mengkonsumsi sekitar 80 persen dari hasil tangkapan laut ikan tuna sirip biru di sekitar Atlantik dan Pasifik. Pada tahun 2001, Jepang pernah memecahkan rekor untuk pelelangan ikan tuna dengan berat sekitar 440 pon seharga $220.000 di pasang besar seafood Tsukiji Tokyo.

Porsi

Selain kecintaan orang Jepang dengan ikan, porsi yang relatif kecil juga membantu mereka untuk tidak memiliki berat badan yang berlebihan. Rata-rata orang Jepang makan sekitar 25 persen lebih sedikit kandungan kalorinya dibandingkan dengan orang Amerika pada umumnya. Orang Jepang adalah salah satu dari banyak negara yang mengalami kesulitan dalam mengkonsumsi makanan dalam porsi yang banyak.

Harga makanan

Harga makanan yang lumayan tinggi di Jepang juga menjadi salah satu faktor dibalik porsi makanan yang sedikit pada orang Jepang. Jika mereka tidak berhemat dalam jumlah porsi makanan, kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sehari-hari lainnya akan sulit untuk mereka penuhi. Uang yang mereka miliki akan habis untuk membeli lauk pauk sehari-hari saja. Wah, kita juga harus bersyukur ya dengan kondisi harga makanan di Indonesia masih tergolong murah.

Pada kenyataannya, orang Jepang tidak selalu mengkonsumsi makanan-makanan mahal setiap harinya. Mereka tetap mempercayai untuk makanan-makanan tradisional yang mereka miliki. Murah meriah dan penuh dengan khasiat untuk kesehatan. Untuk makanan mahal, biasanya mereka hanya akan mengkonsumsinya saat ada acara-cara atau event yang diadakan di negara tersebut.

Rendah Obesitas dengan Standar Dunia

Menjadi negara yang memiliki tingkat obesitas terendah di dunia ini, Jepang memperoleh hasil positif dari kebiasaan dengan gaya hidup sehat yang dimilikinya. Hanya sekitar 3,6 persen orang Jepang yang mengalami obesitas jika dibandingan dengan 32 persen orang di Amerika. Bukan hanya dengan Amerika, Jepang juga telah mengungguli negara-negara besar lainnya seperti Australia, Argentina, Inggris dan Jerman yang rata-rata masih berkisar diantara 20 persen.

Kerasnya Kondisi Kerja Jepang

Perlu dicatat bahwa rentang hidup yang panjang dari orang Jepang didapatkan dari berbagai macam tantangan untuk menerapkan pola hidup sehat dengan konsisten. Negara ini mempunyai jumlah jam kerja yang paling lama di dunia. Pada banyak kasus, kewajiban kerja terus dilakukan setelah meninggalkan kantor dalam bentuk berbagai acara yang sering dilakukan dengan teman, kerabat atau keluarga. Tetapi, dengan adanya tingkat waktu kerja yang lama seperti ini, Jepang juga menjadi negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia.


Karena perjuangan dan perubahan dalam aspek strukturan di perekonomian Jepang, banyak orang yang setengah dipaksa untuk dapat mengambil dua atau bahkan tiga pekerjaan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pekerjaan yang rata-rata akan ditandatangani dengan perjanjian kontrak ini mempunyai waktu pekerjaan yang paruh-waktu dan biasanya dapat disambi untuk pekerjaan lainnya.

Penunjang Kesehatan

Salah satu alasan mengapa hidup di Jepang terus menjadi baik dari tahun ke tahun adalah karena terdapat berbagai fasilitas yang menunjang kesehatan tersebut. Sistem perawatan kesehatan yang memiliki fitur-fitur lengkap guna menunjang kesehatan orang-orang di Jepang.
Perlu diketahui bahwa Jepang menjadi pemimpin untuk dibidang kesehatan. Jepang dapat menghindari tingkat penyakit yang mematikan serta dengan pemulihan hampir seluruh penyakit yang ada di dunia ini. Selain itu, hasil ini mengakibatkan biaya pengeluaran untuk kesehatan menjadi murah, perorangan hanya menghabiskan sekitar $3.500 per-orang untuk kesehatan selama satu tahun.

Demografi Jepang

Selain dari harapan untuk hidup panjang, ada beberapa keunggulan lain yang dimiliki oleh penduduk di Jepang. Tingkat kesubuah dan imigrasi yang rendah juga menjadi keuntungan lainnya.

Tingkat Kesuburan rendah

Tingkat kesuburan di Jepang diperkirakan hanya sekitar 1,21 pada tahun 2010. Tingkat ini jauh berada di bawah tingkat kesuburan yang diperlukan untuk mempertahankan populasi yang stabil. Juka dibandingkan dengna negara-negara lainnya, Jepang termasuk yang terendah.
Imigrasi

Tingkat imigrasi di Jepang tergolong dengan presentase yang rendah, penduduk kelahiran asing dan warga negara tidak terjalin dengan sistematis. Migrasi ini dapat mengacu pada perbedaan antara warga yang bermigrasi di Jepang. Hasil positif yang menunjukkan bahwa lebih banyak orang yang masuk ke Jepang daripada meninggalkan Jepang. Hampir semua orang yang asli lahir dari keturunan Jepang akan tinggal di Jepang selamanya.

Penurunan Populasi

Sebuah penurunan populasi yang sangat drastis diperkitakan menjadi puncak tertinggi dari penurunan populasi yang terjadi di negara lain. Angka kelahiran yang rendah serta migrasi yang terbatas membuat Jepang dapat menurunkan populasi penduduknya secara drastis.

Pergeseran dari penurunan populasi ini akan membuat ekonomi yang ada di Jepang menjadi meningkat. Jumlah pekerja untuk menerima jaminan sosial menjadi lebih sedikit.

Kebijakan

Guna menghindari implikasi negatif bagi pertumbuhan ekonomi di Jepang, penduduk Jepang akan mengambil langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Salah satu pendekatan yang bisa melibatkan perluasan insentif serta mendorong sosial dan sikap yang membuat mereka memiliki lebih banyak anak yang diinginkan saja. Negara ini juga sangat membutuhkan pendekatan berbasis pasar yang lebih besar untuk dapat menghasilkan laba yang setimpal.

Sistem yang ada di Jepang memiliki konsistensi terhadap warisan pekerjaan jangka panjang, menjaga kesehatan, serta tabungan yang tinggi guna mengatasi masalah yang akan ada di hari tua nanti. Pemerintah bisa berpikir tentang mengambil tindakan untuk mengajak penduduknya agar dapat hidup sehat. Kampanye kesehatan yang dilakukan ditengah masyarakat menjadi salah satu cara yang dilakukannya.

Untuk negara lainnya, tantangan untuk mengajak masyarakat agar dapat menerapkan pola hidup sehat tampaknya lebih susah. Pendidikan publik perlu dilakukan sebanyak mungkin untuk mengajarkan serta menanamkan dasar-dasar serta manfaat dari menjalani pola hidup sehat.

0 komentar: