Kampanye Modern Menggunakan Teknologi Hologram


Pada hari Selasa lalu (3 Juni) capres dari partai PDI-P Jokowi sempat bercakap-cakap dengan Prabowo sebelum acara Deklarasi Pemilu Berintegrasi dan Damai dimulai di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Seperti yang dikutip di tribunnews.com, Jokowi sempat bertanya kepada Prabowo, “Capek Pak?” selanjutnya dijawab capres dari partai Gerindra: “Capek.”
Salah satu tugas untuk memenangkan pemilu presiden pada tanggal 9 Juli adalah para capres harus bekerja keras untuk kampanye keliling Indonesia. Sudah pasti capres akan membutuhkan tenaga dan minum bergelas-gelas jamu sehat. Apalagi saat ini masih ada sekitar 25 persen calon pemilih yang dikategorikan sebagai “swing vote” alias belum pasti memilih capres yang mana. Capres tidak ingin mengecewakan calon pemilih yang menunggu kedatangan mereka berjam-jam lamanya, seperti ratusan warga Bali menunggu kedatangan seorang capres baru-baru ini.


Tetapi ada satu rahasia dibalik kemenangan yang diraih oleh Narendra Modi. Sebagai pemenang pemilu di India yang diumumkan pada akhir bulan Mei, Modi menghadapi berbagai tekanan dari pendukungnya yang mengharapkan beliau mengunjungi mereka. Namun banyak pendukungnya berlokasi di berbagai pelosok daerah, dimana kawasan tsb sangat sulit dijangkau dan menghabiskan waktu yang sangat lama dengan kendaraan jalan darat.
Modi mengirim Hologram untuk memikat hati para pendukung di sekitar 1.400 lokasi di seluruh India pada pemilu bulan April-Mei lalu. Untuk acara menggalang pendukung dan menarik minat “swing vote” di sebuah kota, Modi bisa muncul dari kegelapan dan menyampaikan pesannya kepada pendukung. Sedangkan untuk memikat pemilih di Indonesia, capres bisa mencontoh cara kerja Modi. Hologram memungkinkan capres tampil di panggung, seolah-olah benar-benar berada di atas panggung dan membeberkan rencana kerja pemerintah lima tahun ke depan. Malah pencipta teknologi hologram terkemuka di dunia Musion Das Hologram Ltd yang berbasis di kota London, menyatakan bahwa salah satu pidato Modi memecahkan rekor buku Guinness. Rekaman pidato Modi tsb. menggunakan teknologi Hologram, yang mana mempunyai masa tayang selama 55 menit dan disiarkan secara bersamaan ke 53 lokasi yang berbeda, di 26 kota di propinsi Gujarat.
Perusahaan Musion Das Hologram pertama kali meluncurkan teknologi Hologram untuk mengenang penyanyi hip-hop Amerika bernama Tupac Shakur. Tayangan Hologram tsb ditonton oleh pengemar musik yang datang ke Coachella festival 2012 di California. Hologram menggunakan teknologi kamera 3-dimensi (3-D) dan ditayangkan ke atas panggung melalui proyektor 3-D. Selanjutnya penyanyi tenar (Mariah Carey), bintang film X-Men, pameran busana fashion, tarian ballet, juga memakai teknologi Hologram untuk melakukan pertunjukan di berbagai kota.
Musion-Truck-ContainerCara kerjanya sangat sederhana, Musion membuat film dari capres yang bersangkutan dengan menggunakan kamera 3-D di sebuah studio. Film ini bisa diputar dari rekaman atau disiarkan secara langsung menggunakan teknologi satelit ke lokasi, dimana para pendukung sudah berkumpul di suatu lapangan dan bisa menonton. Panggung terbuat dari bahan-bahan knock-down yang mudah diangkut dengan truk container yang kemudian bisa di rakit di lokasi.
Pemimpin baru di India sudah membuktikan keunggulan teknologi Hologram, sehingga metode yang sama dapat mengulang sukses di Indonesia. Kini sudah saatnya capres memanfaatkan inovasi teknologi Hologram untuk memenangkan pemilu presiden pada tanggal 9 Juli. Capres tidak perlu menghabiskan waktu perjalanan di dalam pesawat terbang, atau di dalam mobil, dari Sabang-Merauke untuk kampanye. Malah dengan pertunjukan high-tech akan lebih memikat hati para pemilih generasi muda maupun tua, apalagi saat ini mayoritas penduduk sangat tergantung dengan keberadaan teknologi di dalam kehidupan mereka. Teknologi Hologram bisa dipakai untuk meraih minat 25 persen “swing vote” untuk segera memutuskan pilihan mereka, dimana inovasi teknologi dapat menentukan seorang pemimpin masa depan Indonesia.

0 komentar: